Melawan Lupa Sejarah Perjuangan

Jangan lupakan sejarah. Kalimat ini kerap kita dengar disaat menjelang hari proklamasi kemerdekaan negara Indonesia atau biasa dikenal dengan sebutan Hari Ulang Tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada 71 tahun yang lalu tepatnya 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan peristiwa ini telah dicatat dengan tinta emas pada lembaran sejarah dan pada benak hati serta jiwa setiap anak bangsa. Namun tidak dapat dipungkiri, tidak semua sejarah perjuangan setelah dan sebelum kemerdekaan dicatat dalam sejarah. Hal ini banyak dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adalah ego sektoral dan kemampuan sumber daya manusia dalam menghargai jasa para pahlawan yang terlebih dahulu gugur mendahului kita yang dengan gagah berani berani mempertaruhkan jiwa dan raga untuk memperjuangan kehidupan yang lebih baik untuk generasi selanjutnya. 


Pangeran Tanid
(salah satu tokoh perjuangan di tanah Krayan)
Sebagai salah satu pemuda yang peduli terhadap sejarah perjuangan bangsa ini, khususnya pulau Kalimantan. Saya mengajak seluruh putra daerah yang mencintai dan menjaga kedaulatan hak adat terhadap tanah ini untuk mengkaji tentang sejarah perjuangan di setiap daerah masing-masing, bukan semata-mata untuk menuntut penghargaan tetapi sebagai upaya dalam memperkaya dan mengembangkan pengetahuan generasi bangsa agar kelak tidak melupakan sejarah kehidupannya.

Krayan sebagai daerah perbatasan yang berada di dataran tinggi tanah Kalimantan 'heart of borneo' memiliki sejarah pada setiap jengkal tanah yang secara geografis masuk ke dalam wilayah yang kelak akan menjadi Daerah Otonom Baru Kabupaten Krayan. Sebagai upaya dalam mempersiapkan pengembangan Krayan sebagai Kabupaten, kajian harus dilakukan pada setiap aspek kehidupan, termasuk di dalamnya sejarah perjuangan dan cerita rakyat yang berkembang dalam kehidupan masyarakat di setiap daerah. Hal ini perlu dilakukan karena sebagian besar sejarah perjuangan di tanah Krayan tidak dalam bentuk tulisan, sehingga menyebabkan perbedaan pemahaman dan keterbatasan bagi generasi pada saat ini untuk mengetahui bahkan mendengar kisah tokoh perjuangannya sendiri.

Dalam rangka menyambut kemerdekaan Indonesia yang ke 71 tahun, perlu sebagai anak bangsa kita dengan kesadaran dan rela hati untuk menundukkan kepala dan merenungkan jasa para pahlawan baik yang sudah maupun belum tercatat dalam sejarah negara Indonesia. Serta melakukan tindakan nyata yaitu dengan membudayakan sikap mendengar dan menuangkan apa yang didengar ke dalam bentuk tulisan agar apa yang kita ketahui pada saat ini dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGURUS FKMPKN SAMARINDA 2012/2013

BORNEO CRY'S